Follow Us @gamelansp4

Followers

Sunday, January 12, 2020

Kesenian Tradisional Jawa Barat Tari Jaipong


Tari Jaipong
Tari Jaipong adalah salah satu kesenian tradisional Jawa Barat yang sangat populer di Indonesia. Tari Jaipong ini merupakan penggabungan beberapa seni tradisional seperti pencak silat, wayang golek, ketuk tilu dan lain – lain. Tarian ini sering di tampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu besar dan festival budaya.

Menurut sejarahnya, Tari Jaipong ini merupakan tarian yang di ciptakan oleh seniman bernama H. Suanda dari Karawang. Tarian ini mulai di populerkan pada tahun 1976 melalui media kaset dengan nama “Suanda Grup”. Pada saat itu masih menggunakan instrument sederhana sebagai pengiringnya seperti gendang, ketuk, kecrek, goong, rebab dan sinden. Melalui media kaset rekaman tersebut ternyata mendapat respon yang baik dari masyarakat Karawang sehingga tarian ini menjadi sarana hiburan bagi masyarakat disana.

Tarian Jaipong ini mulai di kenalkan ke masyarakat bandung  oleh seniman bernama Gugum Gumbira, dengan tujuan mengembangkan tarian asal karawang ini di kota bandung. Dengan terinspirasi dari berbagai kesenian sebelumnya seperti ketuk tilu, kliningan dan juga tari ronggeng, Gugum Gumbira mengemas tarian tersebut menjadi pengembangan dari Tari Jaipong.

Pada pertunjukannya, tarian ini  biasa di mainkan oleh para penari secara perorangan, berpasangan atau berkelompok. Gerakan dalam tarian ini merupakan tarian atraktif dengan gerakan yang dinamis. Dengan gerakan dominan antara tangan, bahu, pinggul yang di gerakan secara lincah dan dinamis. Pada saat menari secara berpasangan atau berkelompok, penari menari menari dengan gerakan yang padu antara penari satu dengan penari lainnya. Selain itu barisan atau formasi yang di lakukan secara berpindah – pindah akan menambah keindahan pada tarian tersebut. Dalam pertunjukan tari juga di iringi dengan music tradisional degung dengan alat music seperti kendang, gong, saron, kecapi dan lain – lain.

Busana yang di gunakan dalam tarian jaipong ini biasanya menggunakan kebaya berwarna cerah dan bawahan berupa kain jarit bermotif batik. Busana yang di gunakan pada tarian ini biasanya menggunakan ukuran longgar, terutama pada bagian bawah karena di sesuaikan dengan gerakannya yang lincah dan dinamis. Pada bagian kepala biasanya menggunakan sanggul yang di hias dengan hiasan seperti mahkota dan juga bunga untuk menambah kecantikan para penarinya. Selain itu penari juga di lengkapi dengan selendang yang di gunakan untuk menari sehingga terlihat sangat anggun.

Berikut ini gambaran gerakan dalam tari jaipong yang juga menggambarkan sesuatu hal:
Pertama, gerak cingeus yaitu gesitnya gerakan kepala dan tubuh menunjukkan keluwesan dan kecekatan wanita dalam menghadapi tantangan hidupnya.
Kedua, gerakan kaki seperti gerak depok, minced, sonteng, dan sebagainya menggambarkan tentang kegesitan dan penyesuaian diri wanita Sunda pada masa kini.
Ketiga, gerakan liuk-liuk tubuh dan kelenturan semua anggota tubuh menunjukkan gambaran bahwa wanita bersikap fleksibel dalam menghadapi semua perubahan dan persoalan dalam hidupnya.
Keempat, gerakan ngagaleong dikombinasikan dengan lirikan mata menggambarkan bahwa wanita masa kini berani menyuarakan pendapat dan mampu berkomunikasi dengan baik.

Kelima, dilihat dari perpaduan variasi tempo musik dan dinamika gerakan yang terkadang temponya lambat, sedang, dan cepat, menggambarkan bahwa wanita Sunda tidak monoton dan dapat menyesuaikan dirinya terhadap segala sesuatu.

Secara keseluruhan, semua gerakan dalam jaipongan menggambarkan bahwa wanita Sunda masa kini memiliki sifat enerjik, semangat yang kuat dan tidak mudah menyerah, genit, ramah, berani, lincah, dan gesit namun tetap santun. Hal ini secara keseluruhan langsung mengubah stereotip lama bahwa wanita Sunda itu cantik-cantik tapi memiliki sifat malas yang besar.
Berikut ini beberapa ciri-ciri tari jaipongan yang sangat menonjol:
  1. Memiliki gerakan yang luwes dan selaras dengan musiknya yang didominasi oleh hentakan suara kendang.
  2. Pada tarian jaipong, gerakan yang ditunjukkan lebih mengandalkan pada kekuatan dan kelenturan otot, sehingga selalu terlihat energik dan penuh semangat.
  3. Penari dalam tari jaipongan tidak terbatas hanya untuk perempuan saja tetapi juga bisa dilakukan oleh pria. Bahkan banyak juga yang menampilkan tari jaipongan secara kelompok campuran pria dan wanita.
  4. Jumlah penarinya biasanya bervariasi, ada yang dibawakan dengan 2 orang, 3 orang, atau bahkan lebih dari sepuluh. Hal yang dituntut dalam tari jaipongan secara kelompok adalah keselarasan gerakan dengan irama musik dan juga kesatuan gerak yang kompak dan dinamis.
  5. Dari segi kostum, kostum para penari jaipong mempunyai karakter warna yang terang dan mencolok tapi sangat indah dan serasi dengan irama musiknya. Umumnya warna-warnanya yaitu kuning emas, merah, biru terang.
  6. Memiliki motif yang berkonsep pada alam, misalnya motif bunga atau daun dengan keindahan bentuk dan variasinya.
  7. Bentuk kostum mengikuti lekuk tubuh para penarinya sehingga memunculkan kesan yang sedikit fulgar, seksi, dan juga eksotis. Hanya saja pada dasarnya hal ini bertujuan untuk menyelaraskan musik, gerakan, dan juga kostum.
Berikut akan dijelaskan mengenai properti yang ada pada sebuah pementasan tari jaipongan. Namun pada bagian ini akan dijelaskan mengenai properti sebagai pengiring musik jaipongan.
Seperti yang kita ketahui bahwa alat musik yang paling mendominasi selama pementasan sebuah tari jaipong yaitu kendang. Namun dibawah ini ada beberapa alat musik lain yang mengiringi pementasan tari jaipongan, yaitu:
Rebab
Adalah alat musik pelengkap dalam musik pengiring tari jaipongan. Alat musik ini memiliki senar sehingga sedikit mirip dengan girat.
Gong
Alat musik ini memiliki suara yang khas yaitu menggelegar. Cara memainkannya yaitu dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus dalam hitungan dan irama tertentu mengikuti irama musik yang dimainkan.
Ketuk
Ketuk ini termasuk alat musik tradisional yang bentuknya mirip dengan bonang. Cara memainkan alat ini yaitu dengan cara diketuk sehingga akan mengeluarkan suara yang nyaring sebagai suara tekanan dalam musik pengiring jaipongan.
Kecrek
Kecrek juga merupakan sebuah pelengkap debagai pengiring musik jaipong.  Cara memainkannya yaitu dengan digoyang atau diketukkan pada tangan atau benda tertentu sehingga menghasilkan bunyi “Kecrek kecrek kecrek”.

No comments:

Post a Comment

Gamelan pakurmatan

                    Gamelan Pakurmatan Nama pakurmatan sendiri telah menyebut jenis karawitan ini adalah untuk menghormat sesuatu. Disebut...