Follow Us @gamelansp4

Followers

Friday, December 27, 2019

Istilah dalam gamelan dan karawitan jawa

ISTILAH DALAM GAMELAN DAN KARAWITAN JAWA

Jumlah instrument yang lengkap berjumlah 18 unit disebut Gamelan Ageng. Gamelan Agen terdiri dari Seperangkat atau satu pangkon berlaras Slendro dan satu pangkon berlaras Pelog.
Kelompok gamelan lama mempunyai fungsi yang sangat spesifik disebut Gamelan Pakumartan. Kelompok Gamelan Pakurmatan adalah Gamelan Sekaten berlaras pelog, Gamelan Munggang berlaras slendro dan Gamelan Kodhok Ngorek berlaras pelog. Gamelan Pakurmatan dimiliki Kraton dan beberapa lembaga pendidikan untuk kepentingan latihan.

Kelompok gamelan sederhana antara lain gamelan Gadhon, terdiri dari beberapa jenis instrument tertentu berlaras slendro dan atau pelog, yaitu :

– Kendhang.

– Gong.

– gender panembung.

– gender barung.

– Rebab.

– Gambang.

– Suling.

– Siter.

– Kethuk kenong renteng.

– Kemodhong.


Sedangkan kelompok gamelan lain yang sangat sedarhana, yaitu gamelan cokekan yang berlaras slendro dan atau pelog, yaitu :

– Kendhang.

– Siter.

– gong kemodhong.

Gamelan dapat dibuat dari bahan timah putih (Sn) dan tembaga (Cu) dengan perbandingan Sn : Cu : 10º., Juga dapat dibuat dari bahan kuningan, singen atau besi.

Karawitan

Musik tradisional Jawa atau gamelan dimainkan oleh sekelompok orang yang disebut ‘wiyogo’. Musik ini dimainkan dengan diiringi penyanyi wanita disebut ‘waranggono’ dan penyanyi pria yang disebut ‘wiraswara’. Musik ini disebut juga ‘uyon-uyon’ yang terdiri dari bermacam-macam lagu. Saat instrumen gamelan dimainkan tanpa penyanyi disebut ‘soran’

Istilah istilah dalam gamelan dan karawitan

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.

Adangiyah. Nama dari jenis lagu rebab yang pada umumnya digunakan untuk buka terutama dalam gendhing-gendhing yang terlaras Pelog lima, nem, dan barang yang menggunakan lagu dengan notasi untuk Pelog lima 3 ....2165, untuk pelog nem 6 .....3216, dan Pelog barang dengan 2... 7 2 7 6 5, masing –masing dilagukan dua kali disambung lagunya.

Adeg. Kedua telapak kaki secara datar menapak lantai, dengan tidak ada kelanjutan tari.

Alok. Suara orang (biasanya pria) dengan nada bebas tetapi sudah tertentu penempatannya dimasukan di dalam lagu gendhing. Hake, lo lo lo, huak, dan lain-lain.

Ambah-ambahan. Tempat berpijaknya suatu nada dalam suatu lagu atau gendhing. Contoh amabah-ambah rebab, sindhen, berkisar pada nada gedhe.

Anawengi. Alat untuk mengangkut gamelan dengan cara dipikul oleh 2 sampai 4 orang. Ancak ini dibuat dari papan kayu berbentuk persegi panjang dengan diberi tali untuk mengkaitkan alat pemikul.

Ancak. Alat untuk mengangkut gamelan dengan cara dipikul oleh 2 sampai 4 oarng. Ancak ini dibuat dari papan kayu berbentuk persegi panjang dengan diberi tali untuk mengkaitkan alat pemikul.

Ancer. Semacam titik yang terletak di bagian atas pencu. Ancer sesungguhnya bekas tempat jarum bubut, karena untuk menghaluskan kenong atau bonang atau kempul biasanya dengan jalan dibubut.

Anggong. Orang yang bertugas mengatur gamelan bila sedang diadakan pertunjukan.

Angkatan. Permulaan atau awal dari suatu bentuk lagu. Misalnya angkatan lagu atau tembang Pocung dimulai dari nada tiga, umumnya untuk sebutan di dalam vokal.
Ayak-ayakan. Suatu bentuk gendhing dimana jumlah kenongan, kempul, serta gong tidak tertentu. Pada umumnya sebelum akhir gendhing tidak menggunakan gong ajeg.

Ayun-ayun.
1. Sejenis Wulang Sunu diciptakan oleh Kiai Abdulaan dari desa Grabag ( daerah Temanggung). Perunjukan Ayun –ayun yang dipentingkan adalah pembacaan – pembaaan selawat Nabi dalam bentuk tembang. Gerak tarinya dengan posisi duduk, dan hanya kepala yang digerakan serta badan meliuk-liuk saja,.
2. Nama gendhing, biasanya laras pelog, yang digunakan untuk mengiring tari Golek Ayun-ayun, diciptakan oleh Sasminta Mardawa dari Yogyakarta.

Balunganing Gendhing. Kerangka dari suatu gendhing dan meliputi wilayah nada-nada gendhing sedang dimainkan.

Bantalan. Benang yang dibalut dengan kain sebesar ibu jari digunakan sebagai alas bilahan gambang. Ada kalanya bahan ini berupa ijuk yang dibalut kain.

Bapangan. Instrumen gamelan jenis pencon tetapi yang dibuat mengkilat yaitu dengan cara dikikir pada bagian pencurai dan recep.

Barang. Nama nada di dalam gamelan. Untuk pencatatannya bisa diganti dengan angka 1 untuk laras slendro dan 7 untuk laras pelog.

Barang Miring. Nama larsa gamelan di mana laras bakunya slendro, tetapi pada vokal atau suara rebab dicampur dengan laras-laras vokal pelog.

Bawa Swara. Suatu teknik tembang yang dipergunakan untuk memulai atau mengawali satu gendhing yang pada umumnya dilakukan oleh seorang pria.

Bem. nada gamelan pelog dengan nada angka satu, istilah umum di daerah Yogyakarta.

Bendha. tabuh (alat pemukul ) gender dan gambang. Bendhe. nama instrumen bentuknya seperti kempul tetapi kecil.

Besalen.Tempat membuat gamelan yang didalamnya terdapat tungku untuk alat pengecor gangsa yaitu bahan baku dari gamelan perunggu (campuran dari tembaga dan timah putih )

Bliu Tau. Cara belajar memainkan salah atu instrumen gamelan misalnya rebab tetapi tanpa metode yang benar, umumnya hanya dengan mendengarkan kemudian menirukan.

Blimbingan. Bentuk bilahan atau batang saron, gender yang berpenampang trapesium. Selain tersebut di atas ada juga bonang, kenang japan yang bersegi banyak seperti gamelan pelog RII Yogyakarta yang berasal dari zaman Sultan Hamengkubuwono VIII.

Blumbangan. Bentuk warangka yang pada bagian tertentu melengkung. Bagian itu dinamakan blumbangan karena seperti blumbangan (kolam).

Bonang. Instrumen jenis pencon yang disusun horisontal terdiri dua deret yang diletakkan di atas tali pluntur yang direntangkan pada rancakan. Untuk Yogyakarta masing-masing deretan jum,lahnya 5. Jumlah seluruhnya 10 pencu. Untuk laras Pelog jumlah seluruhnya 14 pencu.

Bonangan.

1. Teknik di dalamnya cara memainkan instrumen bonang.
2. Bentuk jenis gendhing di mana yang memegang peranan adalah instrumen bonang. Misalnya dalam hal memulai gendhing. dalam jenis gendhing bonangan ini tidak menggunakan instrumen rebab, gender, gambang. Untuk daerah Yogyakarat digunakan istilah soran.
Barung Bonang. Bonang yang bertugas memimpin melodi dalam lagu atau gendhing.

Panembung, Bonang. jenis bonang yang nadanya paling rendah dan bentuknya paling besar di antara bonang-bonang lainnya.

Penerus, Bonang. Jenis bonang yang bentuknya paling kecil dan nadanya paling tinggi diantara bonang-bonang lainnya.

Bubaran. Bentuk gendhing yang terdiri dari 16 balungan pokok dalam satu gong. Tiap empat balungan poko disertai pukulan kenong, balungan pokok yang ke-6,10 dan 14 disertai pukulan kempul, sedangkan pada balungan pokok yang gasal disertai pukulan kethuk 7 5 7 6 7 5 7 6 7 5 7 6 3 5 6 7 balungan pokok.

Buka. lagu yang dibunyikan untuk mengawali dan sebagai tanda dimainkan suatu gendhing. Instrumen yang biasa dipakai untuk buka ialah gender, rebab,bonang dan kendhang.

Bumbungan. Bumbungan bambu atau seng yang dibentuk bulat mirip tabung dengan tinggi sekitar 60 cm, yang dipasang berderet urut dari yang besar sampai yang kecil yang dipasang di dalam rancakan gender sebagai resonator. Jumlah bumbungan ini sesuai dengan banyaknya bilahan gender, slenthem. Untuk gender umumnya berjumlah 13 sampai 14 buah.

Buntar. Bagian punggung dari bilahan pada saron, gender, slenthem dan yang lain berbentuk bilahan. Bagian buntar ini tempat mengkikir bilah-bilah itu sedang dilaras.

Cakepan. Kalimat yang dipergunakan oleh Vokalis di dalam suatui lagu atau gendhing umumnya berupa bentuk tembang, mungkin juga ciptaan baru yang bentuknya bukan dari tembang, misalnya di dalam suatu gendhing yang sudah ada tetapi diciptakan lagu dengan cakepannya.

Cakilan Rebab. Semacam paku dari kayu yang menancap pada bagian bawah dari rebab pada popor ngisor sebagai tempat mengkaitkan dawai.

Calung. Instrumen gamelan yang dibuat dari bambu yang direntangkan berjajar dengan tali pada bagian atas dan bawah dari yang kecil sampai yang besar. Suara calung ini mirip dengan gambang dan sangat terkenal di daerah Banyumas.

Cemengan. Bentuk pencon di mana semua bagian tidak dikikir sehingga warnanya tetap hitam. Bentuk cemengan ini umumnya pada instrumen jenis gong ageng atau gong suwukan.

Centhe. Nama instrumen saron yang paling kecil nadanya, umumnya untuk menyebut jenis gamelan barut Istilah ini umumnya digunakan di pedesaan.

Clempung. Nama instrumen golongan instrumen petik.

Cluring. Nama instrumen yang bentuknya seperti mangkuk yang diletakkan di atas rancakan

Cokekan. Susunan instrumen gamelan yang terdiri dari siter, slenthem, kendhang batangan, gong kemodhong. Cokekan ini umumnya dimainkan secara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. Di Yogyakarta disebut gembrotan.

Coklekan. Gerak tekukan kepala ke samping kiri atau kanan pada tari gaya Yogyakarta.

Congklang. gerak tari pada tari kuda kepang mirip dengan gerak drap (lihat drap), tetapi kakinya lurus tidak ditekuk, iramanya agak pelan daripada drap.

Dados. Suatu gendhing yang beralih ke gendhing lain dengan bentuk yang sama, misalnya Ladrang Sembawa dados Ladrang Playon.

Daga. Bagian di atas watangan yang berbentuk bulat kerucut dan berkerat-kerat, di bagian atas dan bawah terdapat lubang tempat masuknya semat (kupingan) suara untuk masing-masing dawai.

Dhawah. Sejenis gendhing yang berbunyi karena bawa

Dhendha. Tabuh (alat pemukul) kempul, gong dan bendhe.

Dhendhan. Kayu bulat yang terletak pada kanan dan kiri bagian atas rancakan gender dimana ada lubang untuk memasukkan pluntur sebagai tali untuk merentangkan bilahan gender. Dhendhan ini merupakan alat pengencang pluntur. Di daerah Yogyakarta ada yang mirip bentuk nisan (dhendhan kijingan).


Dhendhan Kijingan. Sama dengan dhendhan umumnya digunakan di daerah Yogyakarta ada yang mirip bentuk nisan.

Dhodhog. Nama instrumen bentuknya seperti bedhug , tetapi yang ditutup dengan kulit hanya satu sisi saja, sehingga sisi yang lain tetap terbuka. Dhodhog sering pula disebut drodhog atau jedhor.

Dhong-Dhing. Di dalam irama gamelan terdapat sabetan matra, dimana pada hitungan pertama jatuh pada sabetan matra yang ringan disebut jatuh dhing, dan pada jatuhnya sabetan matra yang berat (kedua) disebut jatuh pada dhong.

Dhong Gedhe. Susunan notasi dari gamelan selalu terdiri dari empat deretan nada yang disebut satu gatra. Pada hitungan kedua disebut jatuh pada dhong cilik, dan pada hitungan ke empat disebut jatuh pada dhong gedhe.

Dijuluk. Cara untuk menaikkan nada pada gamelan. UIntuk jenis bilahan dengan cara pada bagian buntar dikikir sedikit demi sedikit sehingga nada yang dikendaki, sedang untuk instrumen jenis pencon yang dikikir adalah bagian pencu, dan untuk jenis gong dengan cara pencu bagian dalam didhedheg.

Gambang. Nama instrumen, bentuknya bilahan dan dibuat dari kayu. Gambang mempunyai 21 bilahan dengan 5 nada yang terdiri dari 5 oktaf, yaitu 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3 5.
Gambang Kayu. Instrumen gamelan dengan bilah-bilah dari kayu yang jumlahnya 17 sampai 21 bilah, mirip dengan cyclophone pada musik barat. Bilah-bilah itu diletakkan di atas grobogan, dengan diberi paku sebagai pengencangnya. Di dalam gamelan gambang merupakan instrumen yang paling banyak mempunyai nada-nada. Bilah gambang yang baik dibuat dari jenis kayu selangking barlean, kalanggi dan gembuk. Gambang dipukul dengan dua buah alat pemukul yang berbentuk bundar dengan tangkai pemegang dari tanduk kerbau yang dikecilkan sehingga dapat meluntur.

Gamelan Barut. Jenis gamelan yangbahannya dibuat dari besi, umumnya dari besi plat untuk saron dan gong dibuat dari drim bekas tempat minyak tanah.

Gamelan Gadhon. Susunan instrumen gamelan yang dimainkan secara tidak lengkap, instrumennya terdiri dari kendhang, ciblon, gender, barung, rebab, gambang dan gong kemodhong, ada kalanya memakai suling.

Gamelan Gedhe. Susunan gamelan yang lengkap. Istilah ini pada umumnya untuk menyebut gamelan yang dibuat dari perunggu. Gamelan gedhe ini terdiri dari dua laras, slendro dan pelog.

Gamelan Klenengan. Sama dengan susunan gamelan gedhe.

Gamelan Krumpyung. Seperangkat gamelan yang semua instrumennya dibuat dari bambu. Gamelan macam ini banyak ditemukan di daerah Wates Yogyakarta.

Gamelan Kuningan. Jenis gamelan yang bahannya dibuat dari kuningan, umumnya dari pipa kuningan beksa yang tebalnya ¼ cm.

Gamelan Senggaden. Jenis gamelan yang berbentuk kecil-kecil, kenong, kempul, gong, bonang semuanya direnteng ini sama dengan laras gamelan gendho. Karena bentuknya yang ringkas,gamelan ini dapat dimasukkan ke dalam kotak.

Gamelan Wayangan. Seperangkat gamelan yang digunakan untuk mengiringi wayang kulit purwa dan wayang gedhog. Untuk iringan wayang kulit purwa menggunakan gamelan laras slendro, sedangkan wayang gedhog menggunakan iringan gamelan pelog. Dahulu susunan instrumen pengiring wayang purwa terdiri dari sebuah rebab, satu kedhang wayangan, slenthem, suling, kethuk, 3 buah kenong, 3 buah kempul, 1 buah gong suwukan, 1 buah gong ageng, 1 demung, 1 saron penacah dengan bilah sembilan dan 1 buah peking kecer.

Gangsa. bahasa halus (krama) dari gamelan. Istilah ini diambil dari kata tembaga dan rejasa yang disingkat menjadi ga dan sa, kemudian berubah menjadi gangsa, karena bahan pokok dari gamelan itu berhasil dari campuran tembaga dan rejasa (timah putih), dengan perbandingan 3 dan 10 (tiga lan sedasa).

Gangsaran. Bentuk gendhing yang terdiri dari 8 balungan pokok dalam satu gong. Tiap 2 balungan pokok disertai pukulan kenong, pukulan kempul 2 2 2 2 2 2 2 2 balungan pokok. N p n p n p n p n/G pukulan kenong (n), kempul (p) dan gong (G).

Garap. Tehnik memainkan melodi gender dan rebab, di dalam suatu gendhing tertentu dengan cara yang ebnar. Di dalamnya artinya yang luas ialah cara memainkan suatu bentuk lagu atau gendhing dengan yang betul dan telah ditentukan.

Gatra.
1. Kelompok tiap-tiap empat lagu pokok atau balungan.
2. Baris dalam tembang Jawa yang tertentu jumlah suku katanya.

Gawang Dhalang. Beberapa penabuh gamelan yang dibawa oleh dhalang dari groupnya sendiri. Biasanya pemain kendhang, gender, dan sering juga pemain rebab. hal ini penting bagi seorang dhalang, karena pemain-pemain tersebut umumnya sudah mengetahui kebiasaan dari dhalang itu bila sedang mendalang, sehingga pertunjukan wayang itu dapat berjalan dengan lancar.


Gayor. Kayu bulat dengan garis tengah kurang lebih 12 cm, panjang kira-kira 2 1/2 m diberi 2 buah kaki tempat menggantungkan kempul dan gong. Bentuk gayor ada yang polos, yaitu tanpa hiasan dan bentuk nagan dengan ukiran dua ekor naga. Disamping itu ada pula gayor dengan hiasan lung-lungan.

Gembyung. Memukul 2 buah nada yang melampaui 3 bilah dari nada yang bersangkutan terhadap accordnya sehingga menimbulkan paduan suara yang enak didengar. Contoh 2-6 : 6/2.

Gender. Instrumen gamelan yang berbentuk bilahan yang direntengkan dengan tali pluntur pada rancakan berjumlah 13 ada yang 14 bilah, di bawah tiap bilah diberi tabung dari bambu atau seng sebagai alat resonator. Gender dipukuldengan dua buah pemukul yang berbentuk bulat bertangkai, dan bulatan itu dibalut dengan kain. Di daerah Yogyakarta disebut barung.

Genderan.
1. Susunan instrumen gamelan yang terdiri dari gender barung, penerus, gambang, kndhang, gong kemodhong dan suling.
2. Tehnik memainkan gender.
Gender Barung. Nama instrumen, seringkali hanya disebut dengan gender. Gender barung mempunyai 14 bilahan dengan nada yang terdiri dari 4 oktaf. 6 1 2 3 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3

Gender Panembung. Instrumen yang mempunyai 6 bilahan untuk laras slendro dan 7 bilahan untuk laras pelog, dengan nada yang beroktaf rendah.

Gender Penerus. Sama dengan gender, hanya bentuknya lebih kecil dan cara memukulnya merupakan kelipatan dari pukulan gender. Di dalam suatu permainan gendhing, gender penerus ini sangat penting karena selain mengisi variasi-variasi, juga menunjukkan nada yang akan dipukul berikutnya.

Gendhing.

1. Lagu dalam gamelan Jawa.
2. Tukang membuat gamelan. Dahulu di dalam Kraton terdapat sekelompok orang atau pembuat gamelan yang dinamakan abdi dalem gendhing.


Gendhing Bedhayan. Gendhing-gendhing yang biasa untuk mengiringi tari bedhaya dan biasa untuk mengiri tari bedhaya dan srimpi. Pada umumnya menggunakan irama agak cepat. ( Wirama tanggung).

Gendhing Beksan. Jenis gendhing yang biasa digunakan sebagai iringan suatu tarian, kecuali tari bedhaya dan srimpi.

Gendhing Bonang. Bentuk gendhing itu jenia gendhing yang dimuali dengan pembukaan dari bonag dibunyikan dengan tidak diikuti oleh rebab, gender, gambang, gender penerus, sister atau clempung dan seruling. Biasanya dibunyikan pada persegi atau sore hari, dalam bentuk gendhing ini instrument boning dominant sekali.

Gendhing Gender. Bentuk gendhing di mana bukanya dimulai dari gender.

Gendhing Jejer. Gendhing yang dipergunakan di dalam mengiringi adegan pertama dalam pertunjukan wayang.


Gendhing Kepalan. Gendhing yang dipergunakan untuk mengiringi adegan prajurit berangkat ke medang perang dengan naik kuda. Umumnya menggunakan bentuk gendhing lancaran.

Gendhing Kedhatonan. Gendhing yang dipergunakan sebagai iringan di dalam adegan dalam keratin di mana raja berjumpa dengan permaisurinya.

Gendhing Sabrangan. Gendhing yang dipergunakan sebagai iringan di dalam adegan raja seberang (sabrangan), merupakan adegan sesudah kapalan.


Gendhing Wayangan. Gendhing yang biasa digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang kulit.


http://aryajavanes.blogspot.com/2010/06/istilah-dalam-gamelan-dan-karawitan.html?m=1

No comments:

Post a Comment

Gamelan pakurmatan

                    Gamelan Pakurmatan Nama pakurmatan sendiri telah menyebut jenis karawitan ini adalah untuk menghormat sesuatu. Disebut...