Follow Us @gamelansp4

Followers

Wednesday, December 25, 2019

Kisah Mistis dibalik Gamelan


Warisan kebudayaan Indonesia sangat banyak salah satunya gamelan. Alat musik tradisional Jawa ini bukan sekadar alat musik biasa. Gamelan memiliki sejarah panjang bahkan sejak kerajaan-kerajaan di Indonesia berdiri. Ternyata, gamelan juga memiliki kisah mistis. Dibalik indahnya suara yang dikeluarkan. Bagaimana tidak pasalnya tanpa ada orang yang memainkannya ada saja suara gamelan yang berbunyi. Tentunya hal ini jadi sebuah pertanyaan tersendiri bagaimana bisa hal itu terjadi. Ternyata hal serupa juga terjadi pada beberapa daerah di indonesia yang memiliki gamelan di rumahnya seperti halnya yang dialami oleh salah satu perajin gamelan jawa.  Yaitu Stevanus Permadi,
Stevanus Permadi  adalah salah satu generasi ketiga pengrajin gamelan ‘Bondho Gongso’, mengaku pernah mengalami hal-hal mistis yang berhubungan dengan gamelan. Dilansir Suara.com (1/11/2019), Steve mendengar suara gamelan yang dimainkan padahal tak ada satu pun orang di dekat alat musik tersebut.
Gamelan baru, sudah selesai dibuat, dia bunyi sendiri. Bisa malam, bisa siang juga. Terutama gong sama kendang," kata dia saat ditemui di rumah produksi gamelan Bondho Gongso, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Sebagai manusia biasa, tentu Steve ketakutan dengan bebunyian yang didengarnya, di mana tidak terlihat siapa yang membunyikan gamelan. Namun ia mengaku kini sudah terbiasa dengan hal tersebut.
    "Kalau saya sih percaya (dengan hal magis). Dan itu bunyinya itu bukan tang teng tang teng biasa dan ada nadanya," ungkapnya dengan nada antusias.
Ketika digali lebih dalam mengenai perajin gamelan, ternyata terdapat ritual khusus yang dilakukan oleh seorang perajin gamelan. Permadi tidak menampik kala ditanya soal ritual tersebut. Ia menjelaskan bahwa ritual khusus tersebut dilakukan sebelum alat musik yang dibuatnya itu berpindah tangan kepada pembeli
Permadi juga menyebutkan bahwa kakek dan ayahnya juga menjalankan ritual tertentu sebelum gamelan hasil karya mereka punya empu baru. Itu merupakan tradisi turun temurun dari zaman dahulu yang dilakukan perajin gamelan.
Terutama pesanan Kraton, itu harus (ada tradisi ritual). Kalau sekarang tradisi itu sudah berkurang, pembeli minta barang harus cepat, ini itu, jadi waktunya sempit," tuturnya.
Perihal tidak cukupnya waktu untuk melakukan ritual tersebut, Permadi menjelaskan dirinya mampu menyelesaikan satu setengah set musik gamelan dalam waktu satu bulan jika tidak disambi dengan memperbaiki alat musik atau dibarengi dengan aktivitas lain. Dalam pembuatan gamelan, urusan produksi bukanlah kendala bagi Permadi, namun mencari bahan kayu dan kulit yang cukup sulit.
    "Sulit mencari ukuran (diameter) besar sekarang, kadang kami harus mencarinya sampai ke Jawa Tengah," ungkapnya.
Rintangan lainnya seperti pengalaman merasakan hal gaib berkaitan dengan gamelan tidak membuat Permadi lantas berhenti memproduksi gamelan. Justru ia semakin yakin dengan profesinya.
    “Tidak semua orang percaya dengan hal-hal seperti itu. Kalau saya, sangat mempercayainya,” ungkapnya
Selain itu kejadian serupa dialami salahsatu seniman gamelan di daerah saya sendiri tepatnya tetangga desa yaitu desa Padamenak Kec. Jalaksana Kab. Kuningan Jawa barat. Bapak Edi beliau adalah salah satu seniman gamelan yang berada di desa Padamenak Kec. Jalaksana Kab. Kuningan Jawa barat. Profesi beliau adalah instruktur gamelan dan beliau memiliki sanggar dangdut. Pada suatu malam tepatnya selasa Bapak Edi menuju gedung serbaguna desa Padamenak dimana beliau melatih ibu-ibu  PKK untuk belajar gamelan seperti biasanya, ketika sesi pelatihan sudah beres sekitar pukul 22.00 beliau bersama ibu-ibu PKK meninggalkan gedung serbaguna. Ketika di perjalanan menuju pulang beliau teringat sesuatu bahwa dompet dan rokok lalu dia bergegas kembali ke gedung serbaguna, setelah sampai di gedung serbaguna beliau mendengar suara gong berbunyi, sontak beliau kaget dan merasa heran entah kenapa gong tersebeut bisa berbunyi dengan sendirinya, kemudian beliau mencoba membuka pintu gedung serbaguna ketika beliau masuk kemudian terdengar lagi suara gamelan yang sedang dimainkan. Kemudian beliau merasa penasaran dengan suara gamelan tersebut dan akhirnya beliau menghampiri ruangan gamelan dan mengintipnya. Beliau pun kaget  ternyata tidak ada satu orang pun yang berada di ruangan tersebut dan suara gamelan pun berhenti lalu bapak Edi melihat gong bergoyang sendiri seperti telah dimainkan oleh seseorang, beliaupun ketakutan akan hal yang terjadi kemudian beliau bergegas meninggalkan gedung serbaguna tersebut dan mengurungkan niatnya untuk mengambil dompet dan rokok.
Keesokan harinya beliau mengubah jadwal latihan gamelan menjadi siang hari. Setelah kejadian tersebut yang di pikir suara gamelan tersebut akan menghilang setelah jadwal latihannya diganti, ternyata suara suara gamelan tersebut masih saja terdengar hingga sekarang tepatnya pada malam selasa kliwon. Karena hal tersebut sering terjadi maka pak Edi dan masyarakat sekitar menjadi terbiasa mendengar gamelan gamelan tersebut. 
Dari dua hal kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah alat musik gamelan masih mengandung aura mistis yang turun temurun dari era kerajaan sampai saat ini.

No comments:

Post a Comment

Gamelan pakurmatan

                    Gamelan Pakurmatan Nama pakurmatan sendiri telah menyebut jenis karawitan ini adalah untuk menghormat sesuatu. Disebut...