Follow Us @gamelansp4

Followers

Wednesday, December 25, 2019

Pengaruh Tata Letak Gamelan Jawa


Pagelaran Gamelan Jawa merupakan salah satu upaya untuk mengekspresikan hasil karya seniman kepada masyarakat.Berbeda halnya dengan musik barat, permainan Gamelan Jawa tidak memiliki konduktor khusus yang bertugas memandu berlangsungnya pagelaran. Komunikasi antar seniman dilakukan melalui nada-nada yang dihasilkan oleh instrumen gamelan yang dimainkannya, yang sekaligus berperan menentukan nada penyambung antara satu nada dengan nada yang berikutnya, pada masing-masing dari seluruh instrumen gamelan yang dimainkan, sehingga membingkai sajian gending yang harmonis. Komunikasi yang dilakukan oleh seniman melalui nada-nada tersebut akan memunculkan ruh (jiwa) dari setiap instrumen gending yang dimainkan. Guna menghadirkan jiwa (ruh) dari setiap instrumen gending yang dimainkan, maka perlu adanya dialog (komunikasi) serta interaksi antar seniman melalui nada-nada yang dimainkannya. Dimana, keharmonisan dialog yang terjadi sangat dipengaruhi oleh kesan ruang
(penyatuan dengan ruang) dimana instrumen gending dimainkan. Dengan latar belakang tersebut maka terdapat keterkaitan antara karakter sumber bunyi
(dalam hal ini adalah instrumen gending yang dimainkan) dengan karakter ruang dimana instrumen gending dimainkan. Dalam sebuah pagelaran Gamelan Jawa, untuk tujuan membangun “komunikasi” antar pemain, peranan masing-masing instrumen berbeda-beda tergantung pada jenis gending dan garap yang dimainkan. Hal ini berkaitan dengan ritme, tempo serta power (level suara) dari masing-masing instrumen. Seperti halnya musik modern, masing-masing instrumen dalam Gamelan Jawa memiliki fungsi (tugas) yang berbeda-beda dalam menyusun suatu permainan atau “garap”.Secara garis besar, struktur Gamelan Jawa dalam pagelaran Gamelan terbagi menjadi tiga unsur, yaitu [1]:
a. Melodi
Unsur melodi dalam sebuah pagelaran Gamelan membuat warna dari bunyi yang dihasilkan. Unsur ini bisanya dihasilkan oleh instrumen yang memiliki komponen nada dengan frekuensi tinggi dan sound envelope yang rendah (reverb cenderung kecil). Instrumen yang tergolong
dalam struktur ini antara lain adalah demung,
seruling, gender, dan bonang.
b. Time / tempo
Tempo dalam sebuah pagelaran berperan mengatur irama permainan. Dalam sebuah pagelaran Gamelan Jawa, unsur tempo dimiliki oleh kendang. Dinamika dan level yang dihasilkan oleh kendang akan menentukan tempo dari (pagelaran).
c. Struktur.
Struktur dalam pagelaran Gamelan Jawa,terbangun oleh nada-nada yang dihasilkan
oleh instrument-instrumen gamelan dengan frekuensi rendah sampai menengah dengan reverb yang cukup besar (sound envelope yang lama).Nada-nada yang dihasilkan oleh instrumen
ini rata-rata menghasilkan nada dengan kesan kuat dan megah seperti gong, kenong slentem dan kempul.

Keberhasilan sebuah pagelaran gamelan jawa terjadi apabila pesan yang ingin disampaikan oleh seniman dapat dirasakan serta dinikmati oleh masyarakatsesuai dengan pesan dan tujuan yang terkandung dalam pagelaran tersebut. Misalnya lirik dan syair yang terkandung dalam pagelaran, makna dari tari yang ditampilkan serta irama yang dihasilkan oleh suara-suara (nada-nada) gamelan. Guna menghadirkan ruh (jiwa) dari setiap instrumen gending yang dimainkan, maka selain komunikasi antar seniman juga dipengaruhi oleh kesan ruang (penyatuan dengan ruang) dimana instrumen gending dimainkan. Dengan latar belakang tersebut maka adalah jelas ada keterkaitan antara karakter sumber bunyi (dalam hal ini adalah instrumen gending yang dimainkan) dengan karakter ruang dimana instrumen gending dimainkan.
Dalam sebuah pagelaran musik, tata letak instrumen berperan penting dalam menjaga komunikasi diantara pemaian selain untuk membangun harmonisasi nada yang dihasilkan. Sepertihalnya pagelaran musik barat, tata letak instrumen Gamelan Jawa dalam sebuah pagelaran memiliki maksud dan tujuan tertentu. Terdapat hubungan antara tata letak instrumen Gamelan Jawa terhadap preferensi akustik ruang pagelaran. Kondisi akustik yang tepat sangat diperlukan agar bunyi dapat didengarkan oleh semua orang yang hadir (penonton) selain juga amat penting bagi pemain (seniman)sebagai pelaku seni sekaligus pendengar. Setiap instrumen dalam sebuah ansemble Gamelan (seperangkat musik Gamelan) mempunyai fungsi dan kontribusi yang berbeda dalam pagelaran.Hal ini diakibatkan oleh adanya perbedaan diantaranya: intensitas bunyi, arah suara serta kandungan frekuensi bunyi yang dihasilkan oleh masing-masing instrumen. Sebuah pagelaran Gamelan yang mempertahankan kemurnian bunyi, tidak menggunakan peralatan pendukung sistem tata suara elektronik. Kondisi ini berakibat pada kualitas sumber bunyi (instrument Gamelan Jawa dan seniman) termasuk didalamnya adalah tata letak instrumen. Jumlah instrumen gamelan jawa yang bisa mencapai 75 buah berakibat pada tata letak yang menyebar diatas panggung. Kondisi ini berakibat pada sumber bunyi yang diterima oleh pendengar merupakan sumber majemuk. Sensasi sumber majemuk yang dihasilkanoleh masing-masing instrumen Gamelan akan mengisi ruang dan memberikan respon tertentu bagi seniman dalam setiap melakukan pagelaran. Penambahan sistem tata suara berakibat pada sumber majemuk Gamelan menjadi sumber titik.


Gambar 2 menunjukkan salah satu lay out (tata letak) instrumen Gamelan Jawa dalam sebuah pagelaran.
Gambar 2 menunjukkan posisi instrumen gamelan jawa diatas panggung yang memiliki keteraturan tertentu. Secara umum, terdapat beberapa alasan dalam menentukan tata letak instrumen
Gamelandalam sebuah pagelaran [2, 3], antara lain

a. Kualitas suara yang dihasilkan
(intensitas/level suara)
b. Fungsi instrumen
c. Volume ruang
d. Jumlah instrumen
e. Kemiripan jenis instrumen
f. Jenis komposisi lagu yang dimainkan
g. Komunikasi antar pemain (seniman

No comments:

Post a Comment

Gamelan pakurmatan

                    Gamelan Pakurmatan Nama pakurmatan sendiri telah menyebut jenis karawitan ini adalah untuk menghormat sesuatu. Disebut...